Dae Woong menjelaskan kalau dia dan gadis itu (Gumiho) bukan pacar, dan hubungan mereka sulit dijelaskan. Noona dengan agak masam menjawab kalau itu bukan urusannya. Toh juga dia bukan pacarnya Dae Woong. Setelah itu Noona pergi dan Dae Woong menyusul lalu menjelaskan lagi kalau dia membawa gadis dari desa itu hanya untuk balas jasa karena sudah pernah menyelamatkannya. Noona akhirnya menerima alasan itu dan untuk membuat Noona senang, Dae Woong mengajaknya makan siang bareng.
Sementara di taman, Byung Soo menyemangati Miho untuk mempertahankan Dae Woong, jangan sampai Dae Woong jatuh ke pelukan Noona. Gumiho (yang polosnya bikin geleng-geleng), mengira Dae Woong akan mengawini Noona.
Takut mutiara rubahnya akan rusak kalau sampai Dae Woong bersentuhan fisik dengan Noona, Gumiho mengejar Dae Woong dan tidak mengijinkannya pergi dengan Noona. Karena diancam akan kehilangan nyawanya (karena Miho mau mengambil kembali mutiara rubah), Dae Woong akhirnya mengalah dan membiarkan Noona (yang tampangnya udah pengen makan orang) pergi sendirian.
Tidak bisa mengejar mobil Noona, Dae Woong berjalan kesal, diikuti oleh Miho yang kelaparan. Mereka tidak sadar kalau dikejauhan, mereka sedang diawasi oleh Dong Joo. Lalu di sekolah action, direktur Ban mengungkapkap action yang di impi-impikannya selama ini, sementara Min Sook di luar sekolah action datang untuk mencari Dae Woong. Min Sook yang kebingungan mencari gudang tempat Dae Woong tinggal, mengeluhkan baunya sekolah itu.
Min Sook yang berada di lantai 2 sekarang melihat beberapa orang sedang latihan action. Lalu ketika salah seorang murid sedang latihan terbang ke arahnya, Min Sook kaget dan terjatuh dari lantai 2. Tapi dengan sigap, direktur Ban berlari dan menangkap Min Sook tepat pada waktunya (dengan gaya super lebay). Saat menyadari kalau wanita yang dia tangkap adalah Min Sook (yang kemarin ngakunya udah nikah), direktur Ban melepasnya begitu saja (kasiaaan si Min Sook. Sekali lagi, jatuhnya pake gaya lebay).
Setelah itu, direktur Ban mengajak Min Sook ke gudang tempat Dae Woong tinggal. Dari situ Min Sook tau kalau gadis yang bersama direktur Ban waktu itu bukan istrinya, tapi anaknya, Sun Nyeo (Min Sook seneng banget euy). Dan direktur Ban pun baru tau kalau teman anaknya adalah keponakan Min Sook. Setelah direktur Ban pergi, Min Sook kegirangan karena tau direktur Ban
ternyata single. Dan di luar gudang, direktur Ban malah mengatakan pada dirinya
sendiri untuk melepaskan Min Sook karena Min Sook sudah bersuami.
Setibanya di rumah, Min Sook malah mengatakan pada ayahnya kalau mereka
lebih baik membiarkan Dae Woong tinggal bersama dengan gadis yang dia suka
(supaya Min Sook bisa ketemu Ban terus. Ckckck...). Kakek yang mengira Min
Sook berkata begitu karena menyukai pacar Dae Woong (padahal niatnya beda),
malah menyimpulkan kalau gadis itu pasti
sangat baik karena jarang sekali Min Sook memuji orang. Karena senang, Kakek
meminta Min Sook untuk membawa mangga dan Kiwi kesukaan Dae Woong kalau dia
mengunjunginya.
Di bis, Dae Woong yang masih kesal membiarkan Miho mengeluh kelaparan,
sementara dia mengirim SMS minta maaf pada Noona. Miho memperhatikan ibu dan
anak yang ada didepannya sedang bermain. Ibu itu pura-pura memakan tangan
anaknya supaya anaknya tertawa. Karena menerima telepon, ibu itu berhenti dan
anak itu malah menawarkan tangannya pada Miho untuk pura-pura dimakan. Miho
menurutinya, Dae Woong salah sangka mengira Miho benar-benar mau memakan anak
itu dan mereka turun dari bis sebelum sampai tujuan. Dae Woong memarahi Miho, dan dengan kesal
Miho menjelaskan kejadian sebenarnya.
Setelah itu, baru Dae Woong sadar Hpnya ketinggalan di bis. Panik, dia mencoba meminjam HP orang-orang yang lewat untuk menghubungi Hpnya itu, tanpa dia tahu kalau Miho berlari mengejar bis itu dan mengambilkan Hpnya.
Tak lama, Miho kembali dan memberikan HP itu, datanglah pesan dari Noona yang memaafkan Dae Woong. Melihat Miho yang kelelahan karena berlari cepat tanpa mutiara rubahnya, Dae Woong merasa bersalah.
Tiba-tiba Miho memeluknya, karena berdekatan dengan mutiara rubah akan membuat Miho cepat pulih. Dae Woong pun merasakan waktu dan ruang sangat berbeda saat Miho memeluknya, karena pengaruh mutiara itu. Dae Woong pun berjanji akan menjaga mutiara rubah dengan baik (lagi-lagi, Dong Joo melihat dari kejauhan).
Setelah itu, baru Dae Woong sadar Hpnya ketinggalan di bis. Panik, dia mencoba meminjam HP orang-orang yang lewat untuk menghubungi Hpnya itu, tanpa dia tahu kalau Miho berlari mengejar bis itu dan mengambilkan Hpnya.
Tak lama, Miho kembali dan memberikan HP itu, datanglah pesan dari Noona yang memaafkan Dae Woong. Melihat Miho yang kelelahan karena berlari cepat tanpa mutiara rubahnya, Dae Woong merasa bersalah.
Tiba-tiba Miho memeluknya, karena berdekatan dengan mutiara rubah akan membuat Miho cepat pulih. Dae Woong pun merasakan waktu dan ruang sangat berbeda saat Miho memeluknya, karena pengaruh mutiara itu. Dae Woong pun berjanji akan menjaga mutiara rubah dengan baik (lagi-lagi, Dong Joo melihat dari kejauhan).
Malam itu Dae Woong tidak tenang. Teman-temannya mengirim SMS mengajaknya
untuk bersenang-senang. Tentu saja dia tidak bisa pergi karena harus selalu
bersama Miho. Dia pun sampai bermimpi Noona datang dan memeluknya, lalu Miho
memergoki dan ingin membunuhnya.
Tepat saat itu dia bangun dan sadar kalau itu hanya mimpi buruk. Dicobanya mengecek Miho, tapi Miho tidak ada di tempat tidur. Tiba-tiba Miho muncul didepannya dan menunjukkan kupon ayam yang dia temukan dan akan mengumpulkan 9 kupon lainnya untuk ditukarkan dengan ayam.
Tepat saat itu dia bangun dan sadar kalau itu hanya mimpi buruk. Dicobanya mengecek Miho, tapi Miho tidak ada di tempat tidur. Tiba-tiba Miho muncul didepannya dan menunjukkan kupon ayam yang dia temukan dan akan mengumpulkan 9 kupon lainnya untuk ditukarkan dengan ayam.
Sun Nyeo mabuk di bar karena cemburu pada Miho. Byung Soo, yang sebenarnya
suka pada Sun Nyeo, menghiburnya tapi Sun Nyeo terlalu mabuk. Tak berapa lama
kemudian, direktur Ban dalam perjalanan menjemput Sun Nyeo sambil
ngomel-ngomel. Tiba-tiba Miho muncul dan direktur Ban menabraknya. Herannya,
Miho tidak apa-apa sehingga direktur Ban mengejarnya.
Direktur Ban kaget saat melihat Miho terbang untuk menangkap kupon ayam dan pergi begitu saja. Hal ini membuat direktur senang karena akhirnya dia bisa menemukan “a real action”, tanpa tali atau bantuan alat apapun. Dia pun bertekad akan mencari gadis misterius yang berpakaian putih itu (gumiho).
Direktur Ban kaget saat melihat Miho terbang untuk menangkap kupon ayam dan pergi begitu saja. Hal ini membuat direktur senang karena akhirnya dia bisa menemukan “a real action”, tanpa tali atau bantuan alat apapun. Dia pun bertekad akan mencari gadis misterius yang berpakaian putih itu (gumiho).
Di hari audisi film yang sudah lama ditunggunya, Dae Woong memilih baju
dan meminta pendapat Miho. Tapi Miho (dengan muka ngiler) mengatakan dia suka
baju warna sapi (cokelat). Dae Woong merasa seperti orang bodoh karena sudah
bertanya padanya, karena semua bajunya seperti warna makanan Miho: sapi
(cokelat), babi (pink) dan ayam (cokelat
muda). Dae Woong pun tidak memilih ketiga warna itu.
Gumiho: “kenapa? Pakai yang warna sapi saja.”
Dae Woong: “ (kesal) Supaya kau tidak ngiler, aku pakai warna rumput
saja.” Dan akhirnya Dae Woong memakai warna babi (pink).
Di luar, kakek mengamati tempat tinggal Dae Woong dan merasa kasihan pada
cucu satu-satunya itu. Lalu Dae Woong terlihat di pintu, dan kakekpun
bersembunyi. Ia mendengar Dae Woong yang akan berusaha lolos audisi supaya bisa
mendapat uang dan membelikan Miho makanan. Kakek sangat bangga karena merasa
cucunya sudah mulai menjadi orang yang bertanggung jawab. Berbeda sekali dengan
Dae Woong yang dikenalnya selama ini.
Direktur Ban terus mengingat wajah gadis terbang yang dilihatnya kemarin
malam. Ia berharap semoga pada audisi ini ada orang yang bisa lolos audisi
dengan bakat seperti gadis terbang itu. Noona ikut audisi, dan mendengar
asisten direktur Ban tentang obsesinya menemukan gadis terbang yang berambut
panjang dan berbaju putih, Noona segera ke pusat perbelanjaan untuk berganti
kostum dengan gaun putih.
Dae Woong dan Miho menaiki bis melintasi jembatan yang dibawahnya ada
sungai besar. Hal ini membuat Miho ketakutan karena dia takut melihat air yang
begitu banyak. Merasa berhutang nyawa pada Miho, Dae Woong memeluk Miho supaya
Miho bisa merasakan mutiara rubah didekatnya. Lewat dari jembatan, Dae Woong
melepas Miho karena tidak mau dianggap pasangan oleh penumpang lain. Miho pun
bercerita kalau ada hujan pada saat cerah (fox rain/ hujan rubah) itu berarti
Miho sedang menangis karena sedih. Dengan itu, Miho meminta Dae Woong
membelikannya makanan supaya dia tidak menangis sedih karena kelaparan.
Mereka pun menuju pusat perbelanjaan untuk membeli makanan. Karena tidak punya uang, Dae Woong menyuruh Miho mencoba sampel daging sapi yang dipanggang di sana sepuasnya (padahal seharusnya hanya boleh satu kali mencicipi), dan Miho harus berpura-pura tidak mengenalnya (biar gak malu-maluin Dae Woong maksudnya). Dengan senang Miho mencoba semua sampel berkali-kali sementara Dae Woong pergi mencari sampel parfum.
Saat mencoba sikat toilet dirambutnya (Miho ngira itu sisir), tiba-tiba seorang laki-laki, yaitu Dong Joo, bertelepati dengannya dan tau identitasnya sebagai gumiho. Dong Joo mengatakan tidak akan menyakiti Miho saat ini dan meminta Miho menemukannya kalau dia bisa. Setelah mencari kesana kemari, Miho pun melihat Dong Joo dan menghampirinya.
Dipegangnya pipi Dong Joo dan Miho pun langsung tau kalau Dong Joo itu bukan manusia. Dong Joo balik memegang pipi Miho dan lega kalau Miho ternyata bukan Gildal yang dia kenal. Dong Joo menasihati Miho untuk kembali ke lukisan karena dunia ini bukan dunianya. Dong Joo juga tau kalau Miho menyerahkan mutiara nya pada seorang manusia, jadi saat ini Miho lebih lemah darinya. Dong Joo menasihatinya lagi untuk tidak percaya pada manusia. Karena kesal, Miho meninggalkan Dong Joo dan mencari Dae Woong.
Mereka pun menuju pusat perbelanjaan untuk membeli makanan. Karena tidak punya uang, Dae Woong menyuruh Miho mencoba sampel daging sapi yang dipanggang di sana sepuasnya (padahal seharusnya hanya boleh satu kali mencicipi), dan Miho harus berpura-pura tidak mengenalnya (biar gak malu-maluin Dae Woong maksudnya). Dengan senang Miho mencoba semua sampel berkali-kali sementara Dae Woong pergi mencari sampel parfum.
Saat mencoba sikat toilet dirambutnya (Miho ngira itu sisir), tiba-tiba seorang laki-laki, yaitu Dong Joo, bertelepati dengannya dan tau identitasnya sebagai gumiho. Dong Joo mengatakan tidak akan menyakiti Miho saat ini dan meminta Miho menemukannya kalau dia bisa. Setelah mencari kesana kemari, Miho pun melihat Dong Joo dan menghampirinya.
Dipegangnya pipi Dong Joo dan Miho pun langsung tau kalau Dong Joo itu bukan manusia. Dong Joo balik memegang pipi Miho dan lega kalau Miho ternyata bukan Gildal yang dia kenal. Dong Joo menasihati Miho untuk kembali ke lukisan karena dunia ini bukan dunianya. Dong Joo juga tau kalau Miho menyerahkan mutiara nya pada seorang manusia, jadi saat ini Miho lebih lemah darinya. Dong Joo menasihatinya lagi untuk tidak percaya pada manusia. Karena kesal, Miho meninggalkan Dong Joo dan mencari Dae Woong.
Dae Woong bertemu dengan Noona dan mengajaknya minum teh. Takut kalau mutiara itu tersakiti, Dae Woong menolak saat Noona mau menggandeng tangannya. Untuk menghindar,Dae Woong menyuruh Noona pergi duluan ke audisi dan Dae Woong kabur untuk mencari Miho.
Saat hendak pulang, dilihatnya Miho sedang menggigit pakaian (dari kulit sapi) dan Noona menghampirinya, menyuruhnya pulang karena Dae Woong sudah pergi duluan meninggalkan Miho. Dengan kemampuannya mengendus aroma tubuh manusia dan mendengar dari jarak jauh, Miho tau kalau Dae Woong masih disini dan sedang mencarinya. Noona bersikeras kalau Dae Woong sudah pergi, tepat pada saat Dae Woong muncul dari kejauhan mencari Miho.
Miho mengatakan kalau Noona pembohong, dan itu membuat Noona tersinggung. Noona hampir saja mau menyiram Miho dengan teh di tangannya, tapi Miho bergerak lebih cepat. Noona terpeleset dan teh itu tumpah ke bajunya. Dae Woong melihat dari kejauhan dan menghampiri mereka. Dia mengira, Miho sengaja mendorong Noona dan berusaha minta maaf. Noona marah dan ngambek, karena baju putih untuk audisinya basah. Dae Woong pun segera mencari baju yang sama sementara Noona pergi audisi. Dicarinya baju itu kesemua toko tapi ternyata ada di cabang lain.
Demi Noona, Dae Woong berhasil mendapatkan baju itu. Sayangnya, saat tiba di lokasi audisi, audisinya selesai. Dia tidak bisa ikut audisi, Noona juga sudah pergi, harinya benar-benar hancur hari itu. Harapannya ikut audisipun punah sudah. Ujung-ujungnya, dia menyalahkan Miho untuk semua kesialannya itu.
Karena itu, Dae Woong mengajak Miho ke kapal pesiar. Awalnya, Dae Woong bilang mereka akan makan sate sapi di atas kapal. Dengan alasan ada urusan sebentar, Dae Woong pun meninggalkan Miho karena tau Miho takut dengan mata air.
Dae Woong ingin satu hari ini dia lalui tanpa Miho dan berjanji pada dirinya sendiri akan menjemput Miho sore harinya. Saat Dae Woong berlari mengacuhkan panggilan Miho, tiba-tiba hujan turun, padahal langit cerah. Dia pun ingat kata-kata Miho, kalau hujan disaat hari cerah, itu berarti, Gumiho sedang menangis.
No comments:
Post a Comment